Ini dia tanda bayi sehat dan cerdas, kenali yuk Bunda

sehat terus ya nak

sehat terus ya nak

Bunda, mungkin banyak diantara Bunda-bunda pembaca yang belum memahami ciri-ciri Bayi sehat dan cerdas, terlebih Bunda yang baru melahirkan anak pertama. keadaan ini bisa membuat Bunda kesulitan dalam mengambil tindakan. Bayi pada usia 6 bulan ke bawah sangat rentan dan belum dapat menunjukkan aktifitas dan ekspresi yang bisa di tangkap oleh orang dewasa. namun demikian, bayi dibawah enam bulan memiliki beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengenali tanda-tanda bayi sehat dan cerdas.

Apa sih tanda-tandanya ? simak yuk Bunda..

Tanda yang pertama, bayi akan merasa nyaman dengan sentuhan dan suara Bunda. Karena, saat dalam rahim, bayi merekam semua kegiatan dan suara Bunda, setelah lahir, suara dan sentuhan yang pertama kali dikenali adalah Bunda. jika menangis dan mendapat sentuhan Bunda lalu tenang, itu tandanya bayi bunda sehat ya.

Tanda yang kedua, sering mengompol. nah, unik ya bunda, bayi usia dibawah enam bulan sangat disarankan hanya mengkonsumsi ASI. dengan menyerap ASI secara sempurna, akan menghasilkan banyak urine dan sedikit PUP, karena terserap sempurna, maka ampasnya sedikit. dan berat badan akan naik secara berlahan, berlahan lo bunda…

Tanda yang ketiga, sudah seyogianya Bayi itu menangis, ada yang jarang, ada juga yang sering, walaupun sering, ada kalanya akan diam sejenak dan memperhatikan hal sekitar. pada saat itu, bayi sedang berusaha mengenali lingkungan sekitar dan memfungsikan indranya dengan baik. itu tandanya bayi anda sehat ya Bun…

Tanda yang keempat, Bayi mampu mengenali suara. misalnya saat menangis, orang tua sering menggendong dan bernyanyi. secara logika, bayi tidak akan mengerti lagu apa yang sedang dinyanyikan, apalagi lagunya ayu ting ting. tapi saat sang bayi diam dengan nyanyian tersebut, berarti pendengarannya sehat bunda. dan itu menunjukan rasa penasaran bayi tentang suara tersebut. kecerdasan sang bayi juga mulai bereaksi.

Tanda yang terakhir, umumnya bayi sehat tersenyum pada usia 2 bulan, tertawa usia 4 bulan, dan pada usia 6 bulan, bayi mampu merespon seseorang. itu tandanya kemampuan otak bayi sedang berkembang.

seiring bertambah usia, bayi mampu menahan berat badan, menggerakkan otot dan lincah.

itulah tanda-tanda bayi sehat dan cerdas. semoga artikel ini bermanfaat ya bunda.

Bagikan saja, itu tidak berat

Penyebab dan Cara Mengatasi Kolik Pada Bayi

penyebab bayi menangis

kolik

Penyebab dan cara mengatasi kolik pada Bayi Pernah mendengar istilah kolik pada bayi? Kolik adalah suatu keadaan perut yang nyeri/sakit yang umumnya disebabkan karena bayi terlalu banyak menelan udara saat ia minum atau menyusu. Kolik akan menyebabkan lambung meregang dan mengganggu normalnya sistem pencernaan si bayi.
Bayi yang menelan udara di saat ia menyusu sebenarnya sudah menjadi hal yang lumrah, asalkan masih dalam batas yang ditolerir. Yang perlu ibu perhatikan adalah bagaimana caranya menyusui bayi yang baik dan benar, dan apa yang dilakukan pada bayi setelah ia menyusu. Bila bayi dibaringkan setelah menyusu, maka udara yang tertelan akan sulit keluar dan akhirnya menyebabkan kolik. Berbeda ketika bayi diposisikan secara vertikal atau tegak setelah menyusui, udara yang tertelan biasanya akan mudah keluar.
Selain karena menelan udara terlalu banyak, kolik bisa disebabkan antara lain karena: sistem pencernaan bayi yang tidak mentolerir protein atau laktosa susu sapi, kondisi refluks (asam lambung dan susu akan kembali naik ke kerongkongan), sistem pencernaan dan sistem saraf yang belum sempurna, adanya gas di dalam usus, dan hipersensitif terhadap lingkungan (cahaya, suara). Namun hal-hal ini masih hipotesis, bukan merupakan penyebab yang pasti.
Kolik sebenarnya bukan hal baru, hanya saja sering disebut dengan istilah berbeda pada tiap-tiap daerah. Orang-orang tua yang awam sekalipun umumnya cukup memahami hal ini, dan sedikit banyak sudah tahu cara menanganinya.
Dulu ada sekelompok dokter atau peneliti kesehatan Amerika Serikat yang meneliti mengapa kolik jarang terjadi pada bayi-bayi suku Indian Navaho di Amerika Utara, ternyata hal ini disebabkan karena kebiasaan suku Navaho yang membawa bayi mereka dalam posisi vertikal. Bayi-bayi suku Navaho akan diikat dengan baik pada sebuah papan yang dilampini, dan digendong pada punggungnya dengan membiarkan kaki dan lengannya terayun. Diketahui, posisi yang tegak lurus semacam ini akan membuat sang bayi mudah mengeluarkan udara yang sudah tertelan. Setelah mengetahui hal ini, barulah kemudian para peneliti kesehatan membuat gendongan bayi yang fungsinya mirip dengan gendongan suku Indian Navaho. Tentunya dibuat dengan lebih baik dan lembut sehingga bayi merasa nyaman yang akhirnya akan menghindarkannya dari kolik.
Ketika bayi terkena kolik
Bila bayi Anda terkena kolik, naikkan posisi kepalanya ketika berbaring. Caranya, letakkan bantal pada bagian bawah kasurnya pada bagian kepala, sehingga ketika dibaringkan, bagian kepala bayi akan lebih tinggi dari kakinya. Namun perhatikan jangan sampai leher bayi tertekuk, meskipun miring, bayi harus tetap dalam keadaan lurus dan jangan terlalu curam sehingga bayi bisa tergelincir ke bawah. Untuk lebih praktisnya, Anda bisa menggunakan kasur refluks khusus untuk bayi.
Sebelum membaringkannya, usahakan menegakkannya dalam posisi vertikal beberapa saat sehingga ia bersendawa. Caranya, dengan kepala bayi tetap di atas, tekan dengan lembut bagian perut bawahnya, bisa dengan satu tangan atau dengan dada/pundak Anda, sementara tangan yang lain menepuk punggungnya dengan perlahan-lahan (lihat gambar atas). Perlu diperhatikan, ketika bayi menangis, ia akan lebih banyak menelan udara. Hal ini, berarti keadaan si bayi harus tenang sebelum ia dapat mengeluarkannya. Mengayunnya dengan lembut dan perlahan sambil berjalan-jalan di kamar akan membantu menenangkannya, dan dengan demikian akan meringankan ketegangan di dalam saluran pencernaannya.
Bayi yang diberi susu botol harus mendapatkan perhatian yang lebih. Jagalah putingnya agar selalu bersih dan lubangnya tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Lubang yang terlalu besar akan membuatnya minum terlalu banyak dalam sekali hisap, sedangkan lubang yang terlalu kecil akan membuatnya berusaha menghisap lebih kuat dan ini akan menambah banyaknya udara yang ditelan. Puting dengan lubang yang terlalu besar lebih baik tidak usah digunakan lagi, atau buang saja. Dan jika lubangnya terlau kecil, Anda bisa membesarkannya sendiri, atau jika ragu, lebih baik beli saja puting baru yang pas buat bayi Anda.
Perlu diperhatikan
Bayi yang terus menerus menangis/rewel akibat kolik, ada baiknya dibawa ke dokter. Mungkin saja ia memerlukan perlakuan khusus atau mungkin obat untuk meringankan kekejangan di perutnya. Dan juga usahakan agar selalu menjaga keharmonisan/ketenangan dalam rumah tangga, karena jangan Anda kira bayi tidak merespon ketika hadir tekanan atau ketegangan dalam rumah tangga.
Bagikan saja, itu tidak berat

penyebab bayi menangis dan cara mengatasi bayi menangis

Hai Bunda, kali ini dedek Iva akan berbagi informasi penyebab bayi menangis dan cara mengatasi bayi menangis

menangis adalah hal yang wajar bagi bayi, tapi sebagai Bunda, harus tau penyebab dan mengatasi bayi yang menangis.

penyebab bayi menangis

penyebab bayi menangis

menangis adalah cara bagi bayi untuk berkomunikasi karena memang blum dapat berbicara.

berikut beberapa penyebab dan cara mengatasi bayi menangis :

  1. Rasa lapar. Bunda, biasanya jika bayi lapar akan menangis, selain menangis, ia juga keras menggigit sesuai entah itu sarung tangannya atau membuka mulutnya, jika mulutnya didekatkan dengan jadi kita maka akan terbuka. dengan cara menangislah ia melakukan protes bahwa ia kelaparan. cara menanganinya ya dengan memberikan dia ASI.
  2. Popoknya Basah. bayi akan menangis jika popoknya basah, baik itu karena buang air kecil maupun basaha karena terkena air. karena basaha maka iya menjadi risih.
  3. Butuh tidur. biasanya, bayi yang mengantuk akan rewel dan menangis, ia butuh tidur dan ditampat yang nyaman.
  4. Ingin merasa di perhatikan. Bayi sangat memerlukan dekapan hangat Ibu atau ayahnya. Sering kali saat bayi melihat wajah orangtuanya, mendengar suara Ibu atau suami, bahkan mengendus aroma khas orangtuanya, bayi mungkin menangis. Tangisan ini sebenarnya cara bayi meminta perhatian dari orang yang mencintainya. Terkadang mungkin Ibu berpikir bahwa ia akan tumbuh menjadi anak yang manja, namun pada awal perkembangan usia bayi, hidupnya sangat rentan, ia perlu rasa aman yang membuatnya bahagia. Beberapa cara seperti memeluk, menyelimutinya dengan selimut hangat, bahkan memijat lembut tubuhnya dapat menjadi cara untuk menenangkannya.
  5. Kepanasan atau Kedinginan .Temperatur ruangan tempat bayi beristirahat bisa jadi telalu dingin atau terlalu panas untuknya. Biasanya bayi memerlukan rasa hangat ketika tidur, namun tidak perlu berlebihan, misalnya mengganti pakaiannya dengan bahan katun yang tipis dan lembut sebelum ia tidur.
  6. Rasa Bosan – Digendong, diajak bermain, musik, belaian, cahaya yang terlalu terang, ingin tertawa, dan berbagai keinginan fisik maupun mental yang diperlukan bayi, namun kurang diberikan oleh Ibu akan membuatnya menangis. Kenali penyebab rasa bosan pada bayi Ibu dan sebisa mungkin luangkan waktu untuk beraktivitas bersama si Kecil.
  7. Kolik – Kolik adalah istilah yang digunakan pada kondisi bayi yang menangis terus menerus, dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun termasuk Ibu sendiri. Jika bayi Ibu berusia kurang dari 5 bulan dan menangis selama lebih dari tiga jam dalam sehari secara terus-menerus, hingga satu sampai tiga minggu dan berkelanjutan, maka dapat dipastikan bahwa ia menderita kolik.

dan masih banyak lagi Bunda penyebab bayi menangis dan cara mengatasi bayi menangis , tapi itulah sebagian umumnya.

Bagikan saja, itu tidak berat