contoh teknik marketing paling baik

contoh teknik marketing paling baik
foto by : business2community.com

 Salah seorang wirausahawan yang bergerak di bidang IT, Pak Andi Micro membagikan pengalamannya pada laman facebooknya.

[Share Pengalaman] Suatu hari, secara mendadak saya pernah diajak oleh salah seorang teman untuk presentasi project IT, saya tidak ada persiapan apa2 dan tidak pernah tahu sebelumnya ini project apa.
Teman saya menjelaskan secara garis besarnya yang bisa saya pahami maksud dan tujuan projectnya, tapi untuk presentasi jelas butuh persiapan yang cukup.
Teman saya bilang : “Udah, aku aja yang presentasi, kamu jelasin aja apa2 pokok bahasan yang perlu dipresentasikan, ntar aku yang ngomong.”
Ya sudah saya bikin slide presentasi garis besar masalahnya, solusinya, dan hal2 teknis serta benefit apa yang diperoleh dari solusi yang diberikan.

Ternyata saat di tempat client sudah ada perwakilan perusahaan lain yang akan presentasi, kami giliran berikutnya. Presentasi mereka penuh hal teknis, detail, dan sepertinya dipersiapkan secara matang jauh hari sebelumnya. Habis dah saya… bikin presentasi juga baru sejam yang lalu, yang mau presentasi juga teman saya, dan dia bukan orang teknik.

Giliran kami, teman saya maju dengan PeDe. Diluar dugaan, gaya penyampaian, intonasi, dan teknik persuasif presentasinya bisa menggiring opini pemirsanya, seolah2 solusi yang kami berikan ini udah paling joss.

Hal2 teknis disampaikan dengan diarahkan kepada keuntungan finasial yang bakal didapat. Jika mendapat pertanyaan detail teknis, dijawab secara umum, dan jelas sekali bargaining position teman saya itu ke calon client : “Loe nanya, Gue jawab seperlunya, loe nanya detail, kalo gue jawab, gue dapat apa?”
Pada akhirnya kita yang dapat projectnya.

beliau menambahkan

Contohnya : Jika orang teknis dari perusahaan saingan tadi ditanya hal teknis, dia jawab panjang lebar.
Kalo teman saya tadi, dia balik nanya, kebutuhan apa yang sebenarnya diperlukan oleh perusahaan bapak, baru dia jelaskan teknis umum sehubungan hal2
yang diperlukan tadi. Jadi permasalahan tidak melebar kesana kemari. Bagi dia, bukan hal teknis yang perlu ditekankan, tapi gimana caranya dapat kontrak.
“Loe mau beli permen apa, rasa coklat,,, vanilla,,, mangga?” bukannya dijelasin detail cara bikin permen nya.

sumber : https://www.facebook.com/andimicro?fref=nf

Bagikan saja, itu tidak berat