Bagaimana seharusnya kita ? Sonya Depari Sindrom. . .

Memang, tidak bisa kita pungkiri. kekuatan Sosial Media saat sekarang itu sudah pada titik teratas. hampir setiap level, penggunaan sosial media sudah menjadi hal biasa. ini, dimanfaatkan untuk berbagai hal.

masih ingat pemilu 2014 ? bagaimana sosial media bisa menjadikan heboh para pemilih dan yang dipilih. bagaimana sosial media mampu merubah yang kawan jadi lawan ? wew, masih banyak lagilah. yang katanya penggiringan opinilah, jasmev, panasbug, men-jonru (eh, blio kemana ya? kok jarang nongol lagi di beranda gw, serius, gw kangen) ,
belum lagi terstruktur, sistematis dan masif. buanyakkkk lagi deh hal-hal yang terjadi akibat sosial media.

Baru-baru ini, yang lagi nge-Hits di sosial media adalah #SonyaDepari. siapa Sonya Depari ?

sonya-depari_20160407_173612

Dari berita yang saya baca dan video yang saya lihat, sonya depari adalah anak SMA yang selesai Ujian Nasional terus coret-coret baju (padahal belum lulusan) terus keliling kota, konvoi bareng kawan-kawannya, ugal-ugalan. dan diberhentikan Polisi. singkat kata singkat cerita anak-anak ini cekcok dengan polisi karena gak terima di tilang. nah, Sonya Depari ini ngaku anak Arman Depari. ( jendral bintang dua yang bertugas di BNN)

Singkat kata singkat cerita lagi . Pulanglah mereka. kebetulan kejadian itu banyak direkam oleh, ntah itu waktawan atau warga. mereka upload, mereka jadikan berita. sehingga jadi nge-Hits seperti sekarang ini.

setelah ditelusuri dan diberikan berbagai media, sontal nama Sonya Depari muncul dimana-mana. ternyata, Arman Depari bukanlah bapaknya, melainkan Pamannya.

tapi, menurut silsilah kekeluargaan Karo, itu bisa di anggap bapak. http://www.tribunnews.com/regional/2016/04/07/dalam-kekerabatan-karo-sonya-depari-bisa-disebut-anak-arman-depari-ini-alasannya

Memang, apa yang dilakukan oleh adek cantik ini tidak baik, sangat tidak baik. istilah deking itu seharusnya dihilangkan. karena berita yang nge-Hits ini, keluarga jadi shock, bahkan dikabarkan, ayah dari Sonya Depari meninggal dunia karena sakit jantung melihat berita-berita dan berbagai Bully di media sosial. arman depari selaku pamannya pun meminta maaf kepada semua pihak atas kelakuan keponakannya itu. http://www.tribunnews.com/regional/2016/04/07/setelah-ayah-sonya-meninggal-ini-yang-dilakukan-irjen-arman-depari

Lalu, setelah keluarga shock, setelah ayahnya meninggal, setelah beranda saya dipenuhi Bullying dan pemberitaan tentang Sonya Depari . tega kah kita mengambil peluang/kesempatan dengan keadaan ini ? hallow, dia hanya seorang Anak SMA seragam putih abu-abu. memang, kelakuannya sangat tidak baik. tapi ingat, dia masih anak SMA, masih labil, masih bocah, masih darah muda darahnya para remaja. masih merasa paling benar dan merasa paling kuat. saya sendiri pernah dimasa-masa itu, entah kalau kalian, heheheu… saya juga pernah terlibat kenakalan remaja.

yang saya maksud dengan mengambil peluang adalah seperti ini

kaos-anak-arman-nih2_20160407_202526

menjual baju seperti ini ?

 

sonya depari

atau berbondong-bondong bikin akun klonengan kykgini ? saya rasa semua orang yang bermain di bisnis online tau tujuannya.

 

Lalu, bagaimana seharusnya kita sikapi ? sudahlah. hilangkan kebiasaan membullying  apalagi orang tuanya meninggal akibat itu. belum lagi efek yang lain-lain.

jangan lagi hal-hal yang berbau viral menjadi bahan bullying dan menjadi sebuah sindrom.

masih banyak hal positif yang bisa kita kerjakan. misalnya menjaga keluarga kita supaya tidak terjadi hal-hal yang membuat malu keluarga. atau melakukan hal positif lainnya….

Bagikan saja, itu tidak berat