Fenomena Singa Mengembik

singa

   Kita sama-sama tau kalau singa itu adalah Raja hutan, dikarenakan sifatnya yang terlihat sangat ganas, agresif, tetapi juga fokus. Jika mengejar satu mangsa, maka mangsa yang lain tidak akan dihiraukan. Jika gagal memburu mangsanya, tidak lantas kemudian memburu mangsa lain secara membabi buta. Mudah menyerahkah? Bukan. Mungkin itu gambaran karakternya yang sportif. Karakter singa yang seperti ini, menurut saya, adalah karakter yang dimiliki oleh seorang PEMIMPIN.
    Tapi, kenyataan yang ada saat ini, banyak “Singa” yang tidak lagi agresif dan sportif, tidak lagi mengaum melainkan saat ini banyak “Singa yang mengembik” layaknya kambing. Hasilnya? ya seperti sebuah ungkapan

“Seratus kambing dipimpin oleh seekor Singa akan lebih berbahaya daripada Seratus Singa dipimpin oleh seekor kambing”

Fenomena “Singa Mengembik” ini banyak terjadi dimana-mana. Bukan, bukan karena sang “Singa” yang  tidak memiliki karakter, “kambing” juga banyak yang memiliki karakter “Singa” kok, namun ada beberapa hal yang mengurung karakter sang “Singa”. sehingga dia memilih untuk mengembik atau terpaksa mengembik. 😀 . berikut idkateda akan mengungkap beberapa hal tersebut menurut buah pemikiran penulis sendiri.

Jiwa sosial yang berlebihan

    

sosial

      Berjiwa sosial yang tinggi memang sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. namun dalam penerapannya tidak selalu sama, berjiwa sosial dirumah, dimasyarakat, ditempat kerja dan tempat lainnya tidaklah selalu sama. dibutuhkan profesionalisme tinggi jika dalam pekerjaan. Bersikap agresif dalam mengambil keputusan, dan sportif dalam menindak keputusan tersebut (ini bukan berarti kamu harus galak, tapi cukup tegas saja 🙂 ). Nah dirumah atau dimasyarakat, tentu beda lagi porsi berjiwa sosialnya. dirumah, mungkin kamu bisa lebih lues, atau malah semakin agresif ? If You What Know I Mean 😀

Sadarkan diri, bahwa keputusan tertinggi ada ditangan kamu

     Menjadi seorang pemimpin, baik itu Presiden, Direktur, maupun pemimpin rumah tangga 😀 , kamu harus sadar, kamulah “Singa”nya, kamulah pengambil keputusan akhir. disini peran kepemimpinan sangat dibutuhkan. kamu harus adil dan profesional dalam mengambil keputusan, tidak menitik beratkan pada satu pihak saja. mungkin diluar sana banyak “kambing” yang berusaha menggoyahkan keputusanmu, namun kenapa kamu harus takut ? kamulah “singa”nya.

Hargai bawahanmu berdasarkan prestasinya, bukan berdasarkan tingkat kegantengannya 😀

istri cantik

     Sebagai seorang pemimpin, harus dapat menghargai bawahanmu berdasarkan prestasinya, bukan karena dia siapa dan bagaimana. Contoh, seorang pemimpin rumah tangga, harus bisa menghargai prestasi istrinya yang pandai memasak, pandai mengurus rumah tangga, dan pandai dalam menenangkan hatimu, 🙂 . hargailah itu, bukan berdasarkan cantiknya dia, atau dihargai karena Bapaknya mantan preman 😀 .
nah, dengan begitu, kamu akan memiliki kharisma seorang pemimpin yang berkarakter. 🙂

Kamu ingin… tapi takut ? atau kamu sungkan ?

sungkan     Hal diataslah yang mengurung karakter “singa”mu. sungkan yang berlebihan, ramah yang berlebihan. akan mudah dimanfaatkan oleh orang lain. sehingga kamu gak berani mengaum layaknya singa. sungkan dan ramah tamah adalah salah satu kelebihan warga indonesia, namun disamping itu bisa jadi boomerang bagi si pelakunya sendiri. Saat ini banyak kejahatan yang memanfaatkan kebaikan dan keramah tamahan.
Maka dari itu, sebagai seorang pemimpin, kamu tidak usah sungkan dalam bertindak, terkait dia siapa dan akan bagaimana, itu sudah menjadi resiko dan sebuah tanggungjawab. dengan sikap seperti itu, akan membuatmu menjadi pemimpin yang tidak dianggap lembek dan dianggap lemah.

     Nah, dengan memahami uraian diatas, semoga kamu bisa menjadi “Singa” yang mengaum, memiliki karakter tegas (bukan galak 😀 ) dan disegani oleh bawahanmu, sehingga bawahanmu tidak mengganggapmu lemah. Lantas terkait “Kambing” yang memiliki karakter Singa bagaimana ? ya, mereka terkurung oleh sebuah kebijakan. tetaplah sang kambing memiliki karakter singa, yang tegas, agresif dan tetap fokus. NAMUN, SESAMA KAMBING JANGAN ME-NYINGA-I kambing lain ya. faham maksudnya kan? 🙂 🙂

Tetaplah singa mengaum, dan kambing mengembik. jangan terbalik, singa yang mengembik, lalu kambing mengaum. pun dalam rumah tangga, Pria tetaplah pemimpin, dia diatas, kalaupun wanita yang berusaha diatas, mungkin tidak bertahan lama karena kelelahan. :p

Sekian, jika suka, silahkan share. 🙂

Bagikan saja, itu tidak berat