Dua januari dua ribu enam belas, tepat pukul tiga belas tiga puluh we i be, si gadis kecil, malaikat kecilku lahir di dunia.
Terakhir saya nangis sih pas saya lahir, eh. Sama pas sunat. Kali ini, saat sigadis kecil lahir, saya untuk ke tiga kalinya nangis, nangis bahagia tentunya. Yang ditunggu tunggu selama sembilan bulan, akhirnya lahir juga.
Sontak otomatis status bertambah menjadi bapak, setelah sekian lama menyandang status pria paling macho se antero,.sekarang nambah bapak paling macho. Okelah, saya terima kenyataan ini.
Lahir dengan keadaan normal Sehat wal afiat, gadis kecil kami ini menangis di iringi rintik hujan yang cukup deras.bers lahir dengan keadaan bersih, si gadis kecil inilah gambaran kesucian dari yang maha kuasa. Rejeki dari yg maha kuasa ini turun secara bersamaan.
Lahirnya juga gk mewah2, ditempat praktik bidan, sangat sederhana yg penting selamat.
Sekitar dua jam’an, kami sudah diperbolehkan pulang.
Orang2 sudah ramai dirumah ada yg masak, ngobrol, menunggu sikecil, dan ngerumpi.
Jadi, berbekal pelatihan suami siaga, saya sudah sangat siaga dalam segala hal, misalnya dalam lahiran ini, urusan cuci mencuci popok misalnya, oh, saya sudah sangat ahli. Heheheee…
Istri saya? Walau katanya prosesi melahirkan itu sangat amat sakit, tapi dia sangat bahagia sekarang kami punya malaikat yg akan kami besarkan bersama sama.
Untuk sementara ini kapok kalo disuruh melahirkan lagi, emm, 4 -5 tahun lagi bolehlah ya. Hehehe…
Ya intinya kami semua sangat bahagia. Dan untuk teman-teman, mohon do’anya..
Semoga jadi anak yg solehah, berguna bagi bangsa dan negara.