biar kamu gak di kacungin mulu

Saya baru saja berbincang bincang dengan salah satu IT sebuah Bank. Do’i cerita, kalau server di tempatnya pakai win*do*s dan prosesnya lebih dari 50% saat awal2 tahun, padahal jumlah transaksi tidak begitu padat. Kalau akhir tahun, padat, lebih tinggi lagi.

“padahal sudah di tambah RAMnya mas, tapi gk ngaruh” jelasnya.

Saya yg gak ngerti apa apa cuma bisa manggut-manggut.

Masih doi yang cerita, pernah ada wacana untuk mengganti semua server, aplikasi dan database menggunakan open source, alasannya mereka terbebani dengan biaya lisensi yg mahal dan juga load yang berat.

“Dulu pernah tu mas, bos suruh migrasi ke open source sampai ke kantor2 cabang, karena biaya lisensinya mahal yg skrg. Kita pakai wind*ows, or*cle, sama sqlse*ver. Tapi blm bisa, karena ngebuildnya pasti butuh resource yang besar” saya masih manggut-manggut gak ngerti….

Setelah doi lelah curhat, trus doi nanya.

“Kalau servernya linux gimana mas?”

Masih sambil manggut-manggut saya menjawab “itu, yang biaya lisensinya mahal aja masih load tinggi, apalagi yg gratisan” jawab saya.

“Tapi kan mas, sekarang banyk tu server pakai linux” ucapnya.

Saya jawab “sssssssttttt,, kalau pindah ke open source, yang untung siapa? Yang dapet duit siapa? Yang dapet nama siapa?”. Doi bengong sebentar sambil manggut-manggut. Tandanya otak doi sudah tercuci.

“Kacung, tetaplah menjadi layaknya kacung. Tunggu sampai kamu menjadi pimpinan, baru kamu bisa rubah semua itu sesuai keinginanmu”. Ucap saya seperti yang motivator.

Kami manggut bersama-sama.

Bagikan saja, itu tidak berat

Tips diet manjur oke topcer banget deh

Ini hari ke empat saya mempraktekkan ilmu yg di ajarkan oleh kakak saya. Dan sepertinya saya sudah mengusainya.

Kamu tau, semua hal yg ada dalam diri kita itu di kendalikan oleh otak. Saat otak kita berfikir tentang sesuatu, akan ditranfer ke anggota badan melalui syaraf. Contohnya lapar.

Sesuai petuah dari kakak saya, lapar itu ada dua jenis. Yg pertama adalah lapar beneran, yaitu kondisi dimana tubuh memang membutuhkan asupan karbohidrat dkk untuk tetap hidup. Yg kedua adalah lapar pikiran, atau yg disebut nafsu makan. Yaitu kondisi dimana kita butuh makan hanya karena otak kita memikirkan tentang makanan, sugesti lebih tepatnya.

Saya, sedang menghilangkan sugesti tentang makan. PoC nya, saya hanya makan ketika saya lapar beneran. Tidak mengenal waktu makan pagi, siang, atau malam. Dimana saya lapar beneran, saya baru makan.

Sesuai dengan kegiatan saya sehari-hari yg bisa di bilang sangat sedikit mengeluarkan kalori, tubuh saya tidak membutuhkan asupan karbohidrat begitu banyak. Makanya, cukup satu kali makan, itu sudah memenuhi kebutuhan hidup saya.

Btw, tulisan ini bukan diet terselubung loh..

Bagikan saja, itu tidak berat