Proses menyusui menjadi terganggu karena tiba-tiba ibu merasa payudara menjadi keras dan bengkak? Jangan panik dulu, payudara bengkak belum tentu mastitis.
Disampaikan oleh konselor laktasi RS Hermina Bekasi, dr Sylvia Haryeny, IBCLC, mastitis adalah peradangan payudara, yang mungkin atau tidak disertai dengan infeksi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh stasis ASI dan infeksi.
“Beberapa penyebab mastitis di antaranya menyusui yang kurang sering atau singkat-singkat, aliran ASI pada payudara tidak efektif, jaringan payudara rusak akibat trauma, dan kemasukan bakteri (biasanya karena puting luka atau retak),” tutur dr Sylvia kepada detikHealth.
Mastitis memiliki gejala yang lebih spesifik. Gejala tersebut yakni biasanya terjadi pada satu payudara di sebagian area saja, kulit payudara menjadi kemerahan, payudara teraba keras walaupun ASI sudah dikeluarkan, nyeri hebat, serta demam yang berlangsung lama pada ibu.
Umumnya kondisi ini berbeda dengan bengkak pada payudara yang biasanya terjadi karena produksi ASI yang sudah banyak. Pada kondisi biasa, bengkak biasanya terjadi pada kedua payudara. Selain itu, bengkak dan perabaan keras juga terjadi di seluruh bagian payudara.
“Lalu kemerahan yang ada juga tidak rata dan menyebar. Puting tampak menegang dan jika ada nyeri, nyeri terjadi di semua bagian pada kedua payudara,” imbuh dr Sylvia.
Yang perlu diingat, pada bengkak biasa umumnya payudara akan melunak ketika ASI sudah dikeluarkan, baik dengan cara diperah maupun disusui langsung pada bayi.
Jika terjadi demam, maka pada mastitis biasanya demam akan terjadi lama. Sementara pada kondisi bengkak biasa, demam mungkin hanya terjadi selama lebih kurang 24 jam.